Menu Tutup

Kisah Menarik Jembatan Ampera Palembang

Jembatan Ampera Palembang

Jembatan Ampera Palembang – Ada yang sudah pernah jalan-jalan ke Jembatan Ampera yang ada di Palembang, Sumatera Selatan? Jembatan Ampera adalah maskot kota Palembang. Adanya di tengah-tengah kota, memisahkan Seberang Ulu dan Seberang Ilir, melintasi Sungai Musi.

Ide untuk membangun Jembatan Ampera Palembang sudah ada sejak 1906, menyatukan Seberang Ulu dan Seberang Ilir. Namun, pembangunannya baru dimulai dari tanggal 16 September 1960. Biayanya diambil dari perampasan Jepang, bahkan tenaga ahlinya juga dari sana.

Jembatan Ampera pertamanya hendak dinamai dengan Jembatan Bung Karno, sebagai penghargaan atas usaha presiden pertama RI yang memperjuangkan terlaksananya pembangunan jembatan yang melintasi sungai Musi tersebut.

Pembangunan dan diresmikan tahun 1965, dan saat itu adalah jembatan terpanjang se-Asia Tenggara. Nama pada saat diresmikan adalah Jembatan Bung Karno, tetapi setahun kemudian diganti dengan Ampera.

Sejara Jembatan Ampera Palembang

Pada awalnya, bagian tengah badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat dibawahnya tidak tersangkut badan jembatan. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis, dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya.

Kecepatan pengangkatannya sekitar 10 meter per menit dengan total waktu yang diperlukan untuk mengangkat penuh jembatan selama 30 menit. Pada saat bagian tengah jembatan diangkat, kapal dengan ukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi maksimum 44,50 meter, bisa lewat mengarungi Sungai Musi.

Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, tinggi kapal maksimum yang bisa lewat di bawah Jembatan Ampera hanya sembilan meter dari permukaan air sungai.

Sejak tahun 1970, aktivitas turun naik bagian tengah jembatan ini sudah tidak dilakukan lagi. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini dianggap mengganggu arus lalu lintas di atasnya.

Pada tahun 1990, kedua bandul pemberat di menara jembatan ini diturunkan untuk menghindari jatuhnya kedua beban pemberat ini. Keren kan, Jembatan Ampera. Kalau jalan-jalan ke Kota Palembang, wajib hukumnya buat foto-foto narsis di jembatan ini ya.

Postingan Terkait